PEMBEKALAN KELAS 12 MA PINK 03: MENYONGSONG KARIER DAN MENANAMKAN NILAI-NU DAN KEASWAJAAN DI SANUBARI SANTRI
TAMBUN
Madrasah Aliyah Pink 03 (MA Pink 03) yang berada di bawah naungan copy rolex watches Pondok Pesantren Yapink 03 menyelenggarakan program pembekalan karier dan ke-NU-an bagi santri kelas 12 pada 6-8 Mei 2025. Program ini dirancang sebagai persiapan menyeluruh bagi para santri menjelang kelulusan untuk memasuki fase kehidupan omega replica watches uk selanjutnya, baik di dunia kerja, perguruan tinggi, maupun keterlibatan aktif di tengah masyarakat.
Fokus Pembekalan Karier dan Ke-NU-an
Dalam pembekalan ini, para santri mendapatkan wawasan tentang berbagai jalur karier yang dapat ditempuh setelah lulus. Mereka diperkenalkan dengan dunia kampus, dunia kerja, kewirausahaan, hingga Rolex datejust Replica pengabdian sosial. Pembekalan karier ini dibimbing langsung oleh Bapak Achmad Hanifuddin, S.M. dan Bapak Dani Suhendi, S.Fil., yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MA Pink 03. Keduanya memberikan panduan strategis, motivasi, serta tips praktis agar santri mampu merancang masa depan dengan penuh keyakinan dan tanggung jawab.
Kekhasan pembekalan di MA Pink 03 adalah adanya integrasi antara pembekalan karier dengan penanaman nilai-nilai ke-NU-an yang kokoh. Ke-NU-an tidak hanya dijadikan sebagai identitas formal, tetapi ditanamkan sebagai nilai hidup dan prinsip perjuangan. Dalam pembekalan ini, para santri diperkenalkan lebih dalam tentang sejarah Nahdlatul Ulama, peran penting para masyayikh NU dalam menjaga keutuhan bangsa, dan bagaimana ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah menjadi ruh dalam kehidupan beragama yang toleran dan ramah.
KH. Muadji Haromain: Penanaman Nilai NU di Lubuk Sanubari
KH. Muadji Haromain, S.Pd.I. selaku Pengasuh Pondok Pesantren Yapink 03, menjadi sosok sentral dalam pembekalan ini. Beliau menekankan bahwa santri MA Pink 03 harus mampu meneladani para masyayikh NU dalam keilmuannya, kesederhanaannya, dan pengabdiannya kepada umat.
Menyanyikan Mars Syubanul Waton sebagai wujud cinta tanah air santri Pink 03
“Santri MA Pink 03 tidak boleh hanya lulus secara akademik, tetapi juga harus lulus secara ideologis. Nilai-nilai NU ke-Aswajaan harus meresap di hati, agar kelak kalian menjadi pejuang Islam ramah, bukan marah,” tegas beliau dalam sesi pembekalan.
Dalam berbagai kesempatan, beliau mengajak para santri untuk mengkaji sejarah NU, memahami Khittah NU, serta belajar dari jejak perjuangan para tokoh besar, khususnya 15 kiai besar pendiri NU yaitu Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Chasbullah, KH. Bisri Syamsuri, KH. Raden Asnawi, KH. Maksum. KH. Ridwan Mujahid, KH. Nawawi, KH. Nahrawi Thahir, KH. Ridwan Abdullah, KH. Alwi, KH. Abdullah Ubed, KH. Abdul Kalim, KH. Dhoro Muntaha, KH. Dahlan, KH. Faqih Kumambang.
Santri NU: Siap Berperan di Masyarakat
Para santri MA Pink 03 didorong untuk menjadi kader-kader NU yang militan, cerdas, dan adaptif di tengah masyarakat. Mereka diajarkan pentingnya menjadi tokoh yang solutif di lingkungan, baik sebagai dai, guru, pemuda karang taruna, maupun tokoh masyarakat yang membawa nilai keislaman yang rahmatan lil alamin.
Pembekalan ini juga menjadi ruang penguatan kepercayaan diri santri untuk aktif dalam organisasi seperti IPNU-IPPNU, Fatayat, Ansor, dan Banser di wilayah masing-masing. Dengan demikian, estafet perjuangan NU terus terjaga dan nilai-nilainya tetap hidup di tengah umat.
Penutup
Pembekalan karier dan ke-NU-an di MA Pink 03 bukan sekadar acara menjelang kelulusan, tetapi menjadi gerakan penanaman ideologi Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah di lubuk hati para santri. Bersama KH. Muadji Haromain, S.Pd.I., Bapak Achmad Hanifuddin, S.M., dan Bapak Dani Suhendi, S.Fil., serta para guru pembina, santri Ponpes Yapink 03 siap mengabdi kepada masyarakat dan agama dengan membawa nilai-nilai ke-Aswajaan sebagai panduan hidup.
Writer: WE
